Masturbasi tidak menyebabkan terjadinya kemandulan.
Kebiasaan melakukan masturbasi bukanlah hal yang positif, terlebih jika dilakukan frekuensi yang sangat sering (hampir setiap hari).
Efek dari kebiasaan melakukan masturbasi lebih condong kepada masalah psikis dimana timbul pikiran terus menerus untuk melakukan masturbasi dan perasaan bersalah karena masturbasi. Masalah-masalah psikis ini dapat memicu terjadinya stres tanpa disadari sehingga dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi (impotensi) atau ejakulasi dini secara tidak langsung.
Selain itu, tindakan masturbasi juga dapat menyebabkan perlukaan dan peningkatan risiko infeksi pada kemaluan akibat penggunaan benda-benda yang tidak terjamin kebersihannya.
Hubungan antara menurunnya kualitas dan jumlah sperma dengan kebiasaan onani belum ditemukan ada keterkaitannya. Sperma dihasilkan di dalam saluran reproduksi pria yaitu testes dan kemudian disimpan dan disalurkan apabila terjadi ejakulasi. Sel sperma akan matang dalam waktu kurang lebih 48 jam. Apabila ejakulasi terjadi lebih dari satu kali dalam waktu kurang dari 48 jam maka kualitas sperma akan berkurang karena sperma belum matang. Onani atau masturbasi yang sampai menimbulkan ejakulasi lebih dari satu kali dalam waktu 48 jam akan mengurangi kualitas sperma
Seseorang dengan kebiasaan terlalu sering masturbasi dapat mengalami:
- Perubahan pola tidur.
- Stres & depresi
- Ansietas (kecemasan/panik)
- Lemas K
- Kurangnya konsentrasi Dan pada akhirnya dapat juga menyebabkan disfungsi ereksi dan impotensi (karena faktor-faktor psikologis tersebut).
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengalihkan keinginan melakukan masturbasi adalah dengan melakukan hal-hal yang lebih positif seperti dengan berolah raga, melakukan hobi-hobi anda, dll. Hindarilah hal-hal yang memicu anda untuk melakukan masturbasi seperti melihat gambar atau membaca buku-buku yang merangsang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar